2.PROPOSAL PEMBEDAYAAN PROGRAM UNGGULAN DESA SEJOMULYO

               Pemberdayaan Masyarakat Melalui                 Pengembangan Lembaga Pendidikan di Desa                                        Sejomulyo 

1.Latar Belakang
       memiliki potensi besar dalam pengembangan sumber daya manusia. Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah terbatasnya akses terhadap pendidikan dan pelatihan keterampilan yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. Berdasarkan data yang ada, banyak warga desa yang belum mendapatkan kesempatan pendidikan yang memadai, baik dalam bentuk pendidikan formal maupun pelatihan berbasis keterampilan.
        Keterbatasan ini berdampak pada rendahnya daya saing masyarakat dalam dunia kerja dan usaha. Banyak pemuda desa yang terpaksa merantau ke kota untuk mencari pekerjaan, sementara potensi lokal seperti pertanian, peternakan, dan industri kreatif belum dimanfaatkan secara optimal. Selain itu, rendahnya literasi digital dan teknologi juga menjadi kendala dalam pengembangan ekonomi masyarakat.
          Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan upaya pemberdayaan masyarakat melalui penguatan lembaga pendidikan dan program unggulan berbasis keterampilan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses pendidikan, membekali masyarakat dengan keterampilan yang relevan, serta menciptakan lingkungan belajar yang mendukung pertumbuhan ekonomi desa

2.Rumusan Masalah      
  • Bagaimana meningkatkan akses dan kualitas pendidikan di Desa Sejomulyo?
  • Apa strategi terbaik untuk memberdayakan masyarakat melalui pendidikan?
  • Bagaimana memastikan keberlanjutan program pendidikan di desa?
  •     
    3.Tujuan Kegiatan
  • Meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat Desa Sejomulyo.
  • Membantu masyarakat mengembangkan keterampilan berbasis kebutuhan lokal.
  • Membangun kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendukung pendidikan desa.
  •     
    4. Manfaat 
     • Masyarakat mendapatkan akses pendidikan yang  lebih baik.
     • Peningkatan keterampilan kerja dan ekonomi masyarakat.
     •  Terciptanya komunitas belajar yang berkelanjutan.

    5.Kajian Pustaka
       •  Pemberdayaan Masyarakat
       •  Pendidikan Berbasis Komunitas
       •  Model Pendidikan untuk Pemberdayaan Ekonomi

    6. Alat dan Bahan
  • Buku dan modul pelatihan
  • Alat tulis dan media pembelajaran
  • Pe
  • Perangkat teknologi (laptop, proyektor

  • 7. Tahapan Kegiatan
         1.Survei kebutuhan pendidikan masyarakat
         2.Penyusunan kurikulum dan modul pelatihan
         3.Pelaksanaan program pembelajaran
         4.Evaluasi dan pengembangan lebih lanjut

    8.Waktu dan Tempat Kegiatan
       Dilaksanakan di Desa Sejomulyo selama 6 bulan,    dengan kegiatan utama di balai desa dan sekolah    setempat. 

    9. Rencana Anggaran 
    •Biaya Peralatan dan Bahan
    1.1 Pengadaan buku dan modul pelatihan 50 set 50.000 2.500.000
    1.2 Alat tulis (pena, buku catatan, dll.) 100 set 20.000 2.000.000
    1.3 Papan tulis dan spidol 2 set 250.000 500.000
    1.4 Perangkat teknologi (Laptop, proyektor) 1 set 7.000.000 7.000.000
    Biaya Pelaksanaan Kegiatan
    2.1 Honor narasumber/pengajar 5 orang x 4 sesi 500.000 10.000.000
    2.2 Konsumsi peserta dan panitia 100 orang x 4 kali 25.000 10.000.000
    2.3 Sewa tempat (Balai Desa/sekolah) 1 lokasi 2.000.000 2.000.000
    2.4 Transportasi narasumber 5 orang x 4 sesi 100.000 2.000.000
    •Biaya Dokumentasi dan Publikasi
    3.1 Dokumentasi foto dan video 1 paket 2.500.000 2.500.000
    3.2 Pembuatan sertifikat peserta 100 lembar 10.000 1.000.000
    3.3 Spanduk dan banner promosi 2 unit 250.000 500.000
    4 Biaya Operasional dan Administrasi
    4.1 ATK Panitia 1 paket 500.000 500.000
    4.2 Laporan dan evaluasi kegiatan 1 paket 500.000 500.000
    Total Anggaran 41.000.000

    10.Indikator Keberhasilan dan Kegagalan :
     1. Keberhasilan : 
    •Meningkatnya jumlah peserta yang mengikuti program.
    •  Adanya peningkatan keterampilan peserta.
    •  Terbentuknya kelompok belajar berkelanjutan.
    2. Kegagalan :
    •  Rendahnya partisipasi masyarakat.
    •  Kurangnya dukungan dana dan fasilitas.

    11.Tata Cara Evaluasi Kegiatan
         Evaluasi dilakukan melalui survei kepuasan               peserta, observasi lapangan, dan laporan                   perkembangan program.

    12.Risiko dan Mitigasi Bencana
    •  Risiko: Kurangnya partisipasi masyarakat, keterbatasan dana, kendala cuaca.
    •  Mitigasi: Sosialisasi aktif, pencarian dana tambahan, penyesuaian jadwal kegiatan.

    13. Jadwal Kegiatan
         
    1) Persiapan KegiatanMinggu 1 - 2
    1.1Koordinasi dengan pemerintah desa dan mitraMinggu 1Mengajukan izin dan dukungan
    1.2Penyusunan kurikulum dan modul pelatihanMinggu 1 - 2Melibatkan narasumber dan ahli
    1.3Pengadaan alat, bahan, dan fasilitasMinggu 2Pembelian dan persiapan lokasi
    1.4Sosialisasi program kepada masyarakatMinggu 2Melalui media sosial dan selebaran
     
    2 ) Pelaksanaan Kegiatan Minggu 3 - 10 
    2.1 Sesi 1: Pengenalan program dan motivasi belajar Minggu 3 Narasumber memberikan pengantar
    2.2 Sesi 2: Pelatihan keterampilan dasar Minggu 4 - 5 Sesuai kebutuhan lokal (pertanian, UMKM, dll.)
    2.3 Sesi 3: Literasi digital dan teknologi Minggu 6 - 7 Penggunaan internet dan aplikasi pendukung
    2.4 Sesi 4: Kewirausahaan dan pemasaran produk Minggu 8 - 9 Pelatihan bisnis
    3) Evaluasi dan Tindak Lanjut Minggu 11 - 12
    3.1 Evaluasi hasil pembelajaran dan dampak program Minggu 11 Survei kepuasan peserta
    3.2 Pembuatan laporan dan dokumentasi kegiatan Minggu 11 - 12 Laporan untuk stakeholder
    3.3 Rencana tindak lanjut dan keberlanjutan program Minggu 12 Pembentukan komunitas belajar mandiri

    14.Rencana Tindak Lanjut
  • Mengembangkan program lanjutan berbasis kebutuhan masyarakat.
  • Membentuk komunitas belajar mandiri.
  • Menjalin kemitraan dengan lembaga pendidikan dan perusahaan.

  • 15. Daftar Pustaka
  • Chambers, R. (1997). Whose Reality Counts? Putting the First Last. Intermediate Technology Publications.
  • Lister, R. (2007). Poverty (2nd ed.). Polity Press.
  • Paniagua, A. (2009). Education for Sustainable Development and the Role of Rural Education. UNESCO.
  • Warschauer, M. (2004). Technology and Social Inclusion: Rethinking the Digital Divide. MIT Press.
  •     
    16. Lampiran 
      Sebuah ilustrasi :

         

    Postingan populer dari blog ini

    soal ulangan harian semester 2